PUISII TAUHID



 Fisabilillah

Ladang itu tengah subur-suburnya
Di siram dengan darah dan tetesan air mata
Dengung suara jet dan dentum suara bom bergemuruh setiap saat
Bau bangkai bercampur mesiu semerbak menusuk-nusuk keujung pilu
Di dibawah gembur puing-puing-puing reruntuhan jasad bergelimpangan
Sementara beringas mata dadjal muda tak henti-hentinya
Menunggu sang juru kunci gerbang jahannam turun kebumi
Scenario dalam kitab suci itu akan terjadi
Bawah benar bumi semakin tua dan senja semakin kelam
Panji-panji masih berwarna warni di setiap jantung masing-masing negeri
Diam. Bukan …
Hanya saja belum saatnya menganggkat tubuh dari sujud yang  himpitan berat para musuh 
Para mujahid barangkali mengasah pisau
Atau meruncing bambu
Untuk ikut serta Al-mahdi di perang ahir zaman

Fisabillah. Allahhuakbar







Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH RESENSI SEDERHANA NOVEL MALIK DAN ELSA (1)

RESENSI buku ARAH LANGKAH FIERSA BESARI

RESENSI BUKU TAPAK JEJAK Fiersa Besari