CONTOH RESENSI NOVEL
RESENSI NOVEL
Judul : Cinta 3 Benua
Penulis : Faris BQ dan Astrit Tito
Penerbit : Matahari (Imprint PT Zaytuna Upuk
Abadi)
Tahun Terbit : 2016
Cetakan :
Pertama
Tebal Buku :
1,8 cm
Jumlah Halaman : 312
Biografi Penulis
Novel Cinta 3 Benua ini merupakan
sebuah karya kaloborasi antara dua orang penulis tanah air yaitu Faris BQ dan
Astrit Tito yang juga memiliki propesi yang berbeda diluar sebagai seorang
penulis. Faris BQ juga adalah seorang dosen dan pembicara untuk tema-tema
motivasi Islam lifeskil, serta kajian keislaman, khususnya untuk
masyarakat urban dan novel Cinta 3 benua yang ia tulis bersama Astrit Tito
adalah karya fiksi pertamanya karena sebelumnya beliau menulis buku-buku
pengembangan diri dan inspirasi salah satu diantaranya ialah letters from
Turkey (2014).
Selanjutnya ada Asrit Tito disamping bekerja sebagai penulis ia
juga memiliki propesi sebagai founder yayasan Baitul Adzkia Lil Qur’an dan
telah menghasilkan novel Jodoh pasti bertemu dan Cerita satu cinta.
Latar
Belakang Resensi
Di penghujung tahun 2017 saya tidak
sempat membuahkan karya amatiran yang saya giati bebrapa tahun belakangan ini
seperti menulis cerpen, puisi, skenerio film pendek dan naskah drama dan tiba
pada januari tahun 2018 saya mulai khawatir tak akan menulis lagi dan akhirnya
untuk memulai menciptakan karya baru saya meresensi sebuah novel yang saya pinjam dari sahabat baik saya
yang belum sempat saya baca dan saya kembalikan.
Sebelum memasuki kelas perkuliahan di
semester baru saya tuntaskan dalam tiga hari membaca novel yang jumlah
halamanya sebanyak 312 ini di sela waktu bekerja dan pada tanggal 21 januari
saya mulai menuliskan draf resensi yang sebelumnya saya tulis coret-coret di kertas
menggunakan pena ke leptop saya yang juga baru di servise malam tadi.
Isi novel
Novel ini mengisahkan tentang seorang penulis muda asal Indonesia bernama Faiz
Ahnaf yang mengambil beasiswa di Istandul Turki sembari mencoba melupakan
rajutan kenangan indah saat di Alexandria dengan seorang gadis muslimah cantik
bernama Layla Raqab yang tanpa alasan jelas memerintahkan Faiz untuk
menjauhinya, padahal mereka sama-sama mengagumi dan mencintai walau tanpa terucap oleh kata cinta dan rindu
sekalipun, karena kata cinta dan rindu itu belum sepatutnya di umbar-umbar
kepada seseorang yang bukan mahramnya.
Dalam usaha Faiz melupakan Layla, di
Istanbul ia malah menemukan seorang gadis Indonesia yang bak pinang dibelah dua
mirip sekali dengan Layla baik itu dari
bentuk fisik maupun nama, Nayla.
Nayla adalah gadis asli Indonesia yang
menikmati liburan di Negara Turki usai menunaikan ibadah umrah hadiah dari
ibunya. Sebelumnya Nayla telah bertunangan
dengan Adenya Anak teman karib ibunya namun pada suatu kejadian Nayla
memergoki tuanagannya yang satu minggu tanpa kabar itu berselingkuh di depan
matanya.
Sungguh betepa terkejutnya Layla
ketika bertemu dengan seorang yang ia temui namanya di sebuah novel bagus dan
sejak saat itu ia berharap bisa menemukan penulis bernama Faiz Ahnaf tersebut
dan semua itu terwujud. Di sana (Istanbul) dalam waktu tiga hari masa liburan
banyak pengalaman yang dapatkan disana, rasa yang semula adalah kekeguman
berubah jadi bulir-bulir rindu dan menumpuk jadi cinta.
Disaat Faiz mulai bisa melupakan
Layla disaat itupula ia tahu jawaban mengapa Mido abangnya Layla
mengultimatumnya supaya menjauhi Layla ternyata Layla mengidap penyakit kronis
yang selama ini ia tutup-tutupi dari Faiz dan akhirnya Layla pun meninggal
dunia. Semenjak wafatnya Layla, Faiz mencoba melebur kegundahan itu dengan
bercerita kepeda Nayla dan hendak mengutarakan perasaan yang sama yang ia
miliki dengan Layla kepeda gadis Indonesia bernama Nayla ini, namun sayang
lagi-lagi ada masalah, belum sempat niat baik itu terucap seorang gadis cantik
asli Turki bernama Ozlem yang di perkenalkan Bukit kepedanya dulu
menghuruhara keadaan ia berkata di depan Nayla kalau Faiz telah menghamilinya,
karena ia (Ozlem) merasa sakit hati telah ditolak oleh Faiz yang sebelumnya ia
tidak pernah mengalami penolakan.
Nayla yang salah faham akan hal itu
pergi meninggalkan Faiz entah kemana, sejak itu Faiz benar-benar pasrah jika
Nayla jodohnya maka ia akan kembali dan jika tidak pastinya Allah akan mengganti
dengan yang lebih baik.
Setelah kejadian yang rumit itu Faiz
menelpon sang ibu di Jakarta, ibu menyuruhnya pulang dan menjodokannya di sana.
Faiz pun pulang memenuhi permintaan ibunya yang ia sayangi itu.
Selesai
Kelebihan
dan Kekurangan Novel
Novel ini adalah bacaan yang ringan
dan santai karena menggunakan bahasa yang tersusun rapi sehingga khalayak
pembaca akan mudah memahaminya disamping itu novel ini di tulis dengan alur
maju mundur yang membuat pembaca semakin penasaran dengan apa yang terjadi
sebenarnya di lengkapi pula dengan cerita-cerita sejarah islam di Turki masa
kejayaan kesultanan Usmani
Adapun kekurangan ialah terletak dari pada penempatan nama tokoh
yang benar-benar mirip sehingga jika pertama kali membacnya apalagi tanpa
kecermatan maka akan mengalami kebingungan dan di tutup dengan ending yang
sebenarnya menggantung kalau tidak di buat novel sambungannya.
Kata-kata
mutiara yang bisa kita kutif dari novel ini yaitu :
“siapa yang jatuh cinta, tetapi dapat menjaga
kehormatanya walau harus mati. Ia mati seperti mati syahid”
“tidak
ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan wanita. Yang ada antara
keduanya dalah cinta, dalam kadar yang berbeda”
“pernikahan
bukan untuk masa sebualan dua bulan. Kata kunci pernikahan adalah kata untuk
selamanya”
yah kurang lebih seperti itu haha..
Komentar
Posting Komentar