CONTOH RESENSI SEDERHANA NOVEL MALIK DAN ELSA (1)


PENGANTAR
            2018 merupakan tahun kedua aku berkuliah di kota bersejarah Rengat  dan merupakan tahun ketiga terbilang masa perantauanku. Langsung saja disini aku akan mulai bercerita pasal novel yang akan ku resensi ini.
            Pengalam pertama yang aku dapat ketika mendengar ada novel barunya uda Boy Candra “ ya aku panggil demikian karena Boy Candra ini seorang  penulis yang di lahirkan di Sumatra Barat”. Aku penasaran dengan penggalan dialog yang beliau apload ke youtube dan di download oleh seseorang lalu kirim-kirim ke berbagai no WA, dan di jadikanlah insta story  terus diantara insta story itu aku melihat ada seorang gadis keturunan jawa yang juga mengaploadnya di WA, dia adalah teman sekampusku.
            Salah satu penggalan dialog yang semakin membuat aku penasaran adalah kata-kata dari Malik (Tokoh dalam Novel)  Aku tidak suka senja, aku lebih suka dengan siapa aku menikmati senja” mengapa aku penasaran? Ya.. karena aku merupakan salah seorang pemuda yang menyukai senja dan kebetulan gadis jawa yang ku maksud diatas juga menyukai senja dan kami pernah janjian (iseng gak ada topik lain) untuk melihat senja bersama dan diam-diam aku telah menaruh hati kepadanya, asyeeek hhh. Dan novel ini merupakan salah satu bahan diskusi kami di beberapa malam. Aku pun berniat untuk segera membeli novel ini  dan ingin menceritakan bagaimana cerita dalam novel ini kepadanya.
            Beberapa pekan berikutnya melelui teman kampusku yang suka baca ia menggajaku untuk sama-sama membeli novel ini di sebuah toko buku di Pekanbaru, beberapa hari berikutnya novel sudah berada di tanganku yakni tepatnya pada tanggal 21 november 2018 tapi tidak langsung aku baca karena sibuk bekerja dan kuliah, dan ternyata gadis yang aku sukai ini sudah terlebih dahulu membecanya karena ia meminjam dari temanku tadi. Dan gagal sudah...yang tadi rencananya mau menceritakan isi novel ini ke dia.
            Cerita yang tak berfaedah diatas bisa di percayai juga boleh tidak hahahah.
            Menjelang ujian semester tiga aku menuntaskan membeca novel ini dalam dua hari di sela waktu aku bekerja dan berniat meresensinya lalu mengaploadnya ke blog sederhana yang aku punya. Kebetulan kami mulai ujian semester pada januari 2019 tepatnya tanggal 8 samapi 12 januari, dan pada pada senin tanggal 14 januari saya baru mau menulis resensi novel ini, eh ternyata ingatan aku sedikit terganggu agak lupa-lupa seperti apa cerita novel ini. Pernah terbersit niat dalam hati untuk membaca ulang novel ini tapi untunglah kemeren aku sudah buat beberapa tulisan di kertas tentang novel ini, jadi secara garis besarnya aku  masih ingat. Dan maaf kalau ada yang salah dan berbeda antara novel dan resensinya nanti.




RESENSI NOVEL
MALIK DAN ELSA

karya : Boy Candra
Judul Buku                : Malik dan Elsa
Penulis                       : Boy Candra
Penerbit                     : Medikita
Tahun Terbit              : 2018
Kota Terbit                : Jakarta
Tebal Buku                : 1,5 Cm
Jumlah Halaman        : 186 halaman
                                 
            Novel dengan judul Malik dan Elsa ini merupakan novel karya Boy Candra penulis  asal Sumatra Barat dan  novel ini merupakan buku ke empat belas yang beliau tulis dari berbagai genre, sekali ini beliau menawarkan cerita beraliran komedi romantis tentang kehidupan dua orang mahasiswa baru di sebuah kampus di Sumatra Barat.

            novel ini memiliki lima BAB yang mana setiap alur cerita mengalir saja dan saling runtut menceritakan kisah dua orang tokoh sentral dalam kisah ini yakni Malik dan Elsa.
Novel ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Malik yang kurang mampu dalam ekonomi di kampung ia masih memiliki seorang bapak. karena keadaan ekonomi yang kurang maka Malik mencoba untuk merantau. Malik bekerja serabutan sebagai kuli panggul di pasar dan kadang-kadang Malik ikut kerja dengan seorang tukang angkat barang rumah pindah bernama Bang Ali seorang yang terlahir yatim piatu dan tidak berpendidikan namun sukses karena kegigihannya,  Bang Ali  memiliki kisah cinta yang cukup pahit , karena gagal menikahi pacarnya di sebabkan oleh tidak ada restu dari kedua orang tua sang pacar karena alasan kekurangannya diatas juga  belum memiliki pekerjaan tetap dan lebih pahitnya pacarnya tidak hirau atas penolakan itu.
            Atas kerja kerasnya, Malik mampu masuk kuliah dan bertemu dengan seorang gadis cantik bernama Elsa yang takut dengan serangga, Elsa seorang gadis yang dilahirkan di keluarga yang mampu dan memiliki seorang adik yang sekolah di Pesantren kedua orang tua Elsa selalu sibuk bekerja dan jarang sekali ada dirumah. Perkenalan Malik dan Elsa di awali dengan sebuah pertanyaan taruhan dari Malik yang di menangkan oleh Malik     dan semenjak itu mereka menjadi teman akrab, di selala sela pembicaraan meraka Malik sering menggoda Elsa dengan kata-kata yang lucu tapi mengena. Dalam novel ini baru terdapat dua konflik Malik yang berkelahi dengan pengamen di tepi pantai yang kurang sopan dan berkelahi senior kampus di kantin belakang.
            Novel ini bersambung dan masih menyisakan rasa penasaran seperti apa ending pertemanan Malik dan Elasa apakah mereka sampai pada pacaran? dan apa alasan Elsa tidak boleh Malik mengantarnya sampai di depan rumahnya,  Ya kita tunggu saja sambungan novel ini apakah nanti terjawab semua?
Kelebihan : Novel Malik dan Elsa merupakan bahan bacaan yang santai dengan gaya bahasa dan diksi yang ditawarkan sederhana dan tidak bertele-tele, ceritanya amat dekat dengan kehidupan remaja zaman kuliah saat sekarang ini.
Kekurangan : novel ini sanggat menggantung karena bersambung, kemudian tidak menggunakan atau mnyelingi dengan bahasa setempat, karena latar cerita berada di Sumatra Barat kenapa penulis tidak menyelipkan bahasa atau istilah dari Negeri Minang Kabau itu? Yang seharusnya di buat catatan kaki, agar pembaca menemuka bahasa baru dan para pembaca berasal dari Minang Kabau  yang mungkin jauh dari kampung menjadikannya sebagai sarana  nostalgia.
KOMENTAR
            Menurut saya, dan maaf jika kurang berkenan dan seberpendapat. Novel Malik dan Elsa ini seperti novel Dilan yang di tulis oleh Pidi Baiq “ya dikarenakan alirannya sama, komedi romantis” tetapi tokohnya juga hampir sama hanya saja Malik adalah Dilan persi anak kuliah tahun 2018 yang di tulis oleh Boy Candra, tapi novel ini bagus dan patut  dibaca oleh kalian, terkhusus untuk laki-laki di dalam novel ini juga terdapat berbegai kata-kata gombalan yang cerdas dari Malik.




RENGAT 17 JANUARI 2019

Komentar

  1. Balasan
    1. iya ginilah mas rangga, maklum penulis juga masih belajar.. koreksi aja kalau terdapat ketidak sesuaian dalam resensi ini. ditrima kritik dan saran yang membangun

      Hapus
  2. Kak amanat atau pesan dari cerita ini apa?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI buku ARAH LANGKAH FIERSA BESARI

RESENSI BUKU TAPAK JEJAK Fiersa Besari