JULI 2020



Sekarang sudah bulan juli, apa mungkin tentang kita sudah tak lagi dirimu ambil peduli, tak adalagi kabarmu,tak ada ku dengar suaramu di seberang sana, diri yang masih teguh menggengam janji ini, tiada berani mengawali,  mungkin barangkali Sama yang akan diri ini dapati,   adalah hening dan sepi dan Jarak temu kau dan aku kini tersekat pandemi.
Saat ini ruang istemawa itu kembali seperti semula, persis sama seperti sebelum kehadiranmu waktu itu, dan kita percaya ada dua kemungkinan terbesar saat kita bersama, menjadi selamanya atau menjadi cerita yang tak berselang lama, yang perberhasil melulukan hati adalah yang juga berpotensi meluluhlantakan diri suatu saat nanti jika tidak kokoh berdiri dengan janji. Aku tidak tahu mempredikisi diksi yang terlalu banyak mejelma opsi untuk menanggapi hal yang seperti ini
Tak adalagi selamat pagi, tak adalagi dialog di sore hari bertukar potret langit senja yang selalu jadi tema diskusi, dalam janji barangkali dirimu benar-benar perlahan menghapus diri ini, diriku yang dari pihakmu tiada direstui.
Ada renjana di puncak sirnanya senja, ada rencana yang tenggelam bersama tanya, ada kita yang sudah tidak tahu lagi harus bagaimana. ada tamu yang tiada pernah lagi bertemu,  ada semi yang ternyata hanya semu, Sehingga sapa kini sudah tersapu, ada rindu yang tenggelam oleh sendu, ada aku yang masih di tempat terbaik untuk menunggumu.
Sebelum pada ahirnya kita tidak lagi berjalan sedamping dan memilih arah langkah masing-masing, perlahan melakoni diri sebagai orang asing, namun harus kamu ketahui  sebelum tidurmu kemalaman, bangunmu kesiangan, dan sebelum semuanya jadi kenangan engkau adalah sosok yang pernah menjadi kesayangan.
Bukankah juga kita sepakati jika nanti tidak jadi apa-apa pertemanan kita tidak menjadi api, walaun nanti tidak menjadi siapa siapa kuharap masih ada sapa diantara kita, walaupun nanti semuannya sia-sia kita masih baik-baik saja


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH RESENSI SEDERHANA NOVEL MALIK DAN ELSA (1)

RESENSI buku ARAH LANGKAH FIERSA BESARI

RESENSI BUKU TAPAK JEJAK Fiersa Besari