RESENSI BUKU TAPAK JEJAK Fiersa Besari
Judul
buku : Tapak Jejak
Penulis : Fiersa Besari
Penerbit : Mediakita
Jumlah hlm : 310 hlm
Penulis : Fiersa Besari
Penerbit : Mediakita
Jumlah hlm : 310 hlm
Tahun
Terbit : 2019
Setelah berhasil menerbitkan buku
dengan judul Arah Langkah pemuda kelahiran Bandung yang akrab di sapa dengan
panggilan Bung Fiersa Besari yang mengawali kariernya sebagai seorang musisi
kemudian menyukai dunia tulis menulis sekarang berhasil kembali melahirkan
kelanjutan dari buku Arah langkah. Arah Langkah dan Tapak Jejak merupakan
sebuah buku catatan perjalanan atau bisa juga di sebut buku autobiografi
perjalanan, petulangan, pengelanaannya keliling Indonesia dari Sabang samapai
Marauke. Kenapa saya sebut Autobiografi perjalanan?, ya karena di dalam buku
ini menceritakan lengkap cerita masa lalunya, keluarganya, ibu bapak, bapak
tiri saudara baru, dimana ia sekolah dan apa saja yang pernah ia alami di masa
lalu. Sebuah buku catatan pengelanaan yang bukan sekadar pengelanaan, namun
sebuah pengelanaan dalam sebuah usaha mengobati patah hati.
Sebelum masuk ke resensi Tapak Jejak
kalian sangat di rokomendasikan untuk terlebih dahulu membaca buku pertamanya
yakni Arah Langkah nah paling tidak kalian baca resensi Arah Langkah di Blogg
sederhana saya, hehe ...yowes lanjut.
Setelah
sampai di Mingas, Bung melanjutkan pengelanaannya ke Indonesia bagian Timur,
karena sahabatnya Baduy dan Prem memilih pulang maka Bung melanjutkan
perngelanaannya bersama seorang sahabat barunya bernama Swarandee.
Dari
Ternate lanjut lagi ke Sorong dan sahabat yang menantinya di sana adalah pemuda
bernama Sakti dan pada ahirnya Bung menginjakan kaki di Raja Ampat dan menepati
janjinya yakni memangkas gundul rambut gondrongnya.
Selepas
dari Raja Ampat bersama sahabat bernama Sarah ke sebuah daerah bernama
Monokwari, terus berlanjut ke Jayapura dan ke daerah paling timur Indonesia
yakni perbatasan Indonesia dan Papua Nugini.
Sepulang
dari Papua Nugini Bung melanjutkan perjalannya ke Ambon dan Banda Naira dan
berkesempatan ke daerah Pulau Ora. Yang pada ahirnya memilih untuk menyambangi
Rindu yang di tinggalkan di Pulau Jawa. Kota Bandung.
Dari
sekian perjalanan itu Bung menemui banyak cerita-cerita dari pada
sahabat-sahabat dan tentunya pengalaman baru. Untuk lebih mengetahui seperti
apa isi buku ini lebih baik kawan-kawan kepoin dan beli bukunya, dan yeng
terpenting jangan lupa baca bukunya hehe..
Seperti
biasa di dalam tiap tulisan Bung selalu terdapa quete-quote keren dan bagus
dari Bung sendiri maupun dari sahabat-sahabatnya, kurang lebih seperti ini.
“Ada kalanya kita harus berhenti berlari,
menerima kenyataan lalu pulang untuk melanjutkan hidup” quote ini terdapat
di bagian sampul buku Tapak jejak
“sejauh apapun
perjalanan yang kita tempuh selama kita mengingat seseorang dalam hati kita,
tak akan ada kata perpisahan”
“pertualangan nggak berakhir saat kamu pulang, kamu
enggak kalah saat kamu mengalah”
“bukan seberapa lama
perjalannya tapi seberapa banyak hikmah yang
bisa diambil”
“hidup adalah perjalanan
panjang yang tak akan pernah kita ketahui kearah mana kita akan di bawanya,
nikmati suka dukanyanya lalu ambil hikmahnya”
Nah,
itu beberapa quote yang saya sukai tentunya masih banyak quote-quote yang keren
tertulis di dalam buku Tapak Jejak, sekali lagi biar lebih jelas baca bukunya
hehe
Kelebihan
dari buku ini adalah kata-katanya ringan di baca dan terdapat quote-quote yang
menginspirasi.
Nah
itu ajalah hehe
Komentar
Posting Komentar